Sunday, June 21, 2009

I've Got You Now (1)

My face free of sorrow,
muka saya bebas gundah,

my mouth full of wine,
mulut saya penuh wain,

my clothes torn off my body.
baju saya tersiat dari tubuh.

Look what you've done to me now.
lihat apa telah tuan buat pada saya sekarang.

---
He says, That's what I do.
katanya: memang itu buat saya.

I tear away the layers.
saya siatkan lapisan-lapisan.

I melt the shame.
saya cairkan malu.

I reveal the unrevealed.
saya dedahkan yang tak terdedah.

---
He moves too fast.
dia bergerak cepat sangat.

One breath, he is outside the window.
nafas satu, dia di luar jendela.

Next breath, he is inside my shirt.
nafas dua, dia di dalam baju saya.

---
I can't think clear,
fikir saya jadi kelabu,

my mind is not here,
minda saya tidak di sini,

he is all I see.
hanya dia yang saya nampak.

NOW!
sekarang!

There is new life in me.
ada hidup baru dalam saya.

---
The seven heavens cannot contain him,
langit tujuh tidak dapat mendinding dia,

but he is here,
tapi dia di sini,

moving up my shirt.
bergerak dalam baju saya.

Pop, one button here.
tus, butang saya terbuka, di sini.

Pop, one button there.
tus, butang saya terbuka, di sana.

---
This lion of God
singa tuhan ini

watches over me,
dia menjaga saya,

I sing as he roars.
saya bernyanyi, sedang dia mengaum.

---
He says, I've got you now.
katanya: saya mendapat tuan sekarang.

I gave you life,
saya beri tuan hidup,

I created you,
saya ciptakan tuan,

I do what I want now.
saya buat mahu saya sekarang.

---
I am your harp,
saya kecapi tuan,

play me easy,
mainkan saya lembut,

play me hard, or
mainkan saya keras, atau

don't touch my strings at all.
jangan sentuh tali-tali saya sama sekali.

---
You know!
tuan tahu

I think,
saya fikir,

I've got YOU now.
saya mendapat tuan sekarang.

Before I met you,
sebelum saya temui tuan,

I had only one heart,
hati saya hanya satu,

I had only one body,
tubuh saya hanya satu,

I was only being.
saya pula cuma ada.

---
But look at me now,
tapi lihat saya sekarang,


I've got you now.
saya mendapat tuan sekarang.

----------------------------
(1) Hush Don't Say Anything to God: Passionate Poems of Rumi, Shahram Shiva, Jain Publishing.

12 comments:

Anonymous said...

SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh : W.S. Rendra

Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Suara Merdeka, Jumat, 15 Mei 1998

-------------------------
Tuan SPA,
Terima kasih kembali kerana
mengabadikan Sajak Burung-Burung Kondor karya WS Rendra dalam blog saudara.
Gerak hati olehNYAlah yang menimbulkan ilham lalu menghantar sajak berkenaan ke blog tuan. Tidak tahu pula saya betapa sajak berkenaan begitu bermakna buat tuan. Sebenarnya saya amat meminati dan menyayangi sajak tersebut. Kata guru saya kita kena kongsi benda-benda yang kita minati dan sayangi bersama dengan seseorang. Apatah lagi seseorang itu pernah kita kenali.

-RHareez

syed putra ahmad said...
This comment has been removed by the author.
syed putra ahmad said...

mengapa ia penting? begini:

1. dalam mengejar akhirat (tuhan), kita sering terlupa dunia. dalam mengejar dunia, kita sering terlupa akhirat.

dalam ghairah 'bercinta', kita sering terlupa 'bekerja'. dalam ghairah 'bekerja', kita sering terlupa 'bercinta; dan

2.dalam keduanya, kita sering bersikap individualistik.

dalam mengejar akhirat kita individualistik, dalam mengejar dunia kita individualistik.

dalam 'bercinta' kita individualistik, dalam 'bekerja' kita individualistik.

akibatnya, semuanya di depan mata kita - hampa.

kiriman tuan penting, kerana ia mengembalikan dimensi 'bekerja' dan 'bersosial' kepada sisi 'bercinta'.

pendeknya, kita 'bercinta' dan 'bekerja' dan ‘berindividual’ dan 'bersosial' dalam satu nafas.

akibatnya, semuanya pernah ada - sejahtera.

PS. kita pernah mengenali? tuan yang tak dikenali, tapi mengenali saya. nah, itu cacat di pihak saya.

mungkin esok, sambil minum-minum, kita mengingat hari-hari semalam, dan memandang hari-hari muka. tapi hari ini, kita berbicara di balik kelambu.

wallahu a'lam.

Anonymous said...

Dengan izinNYA apa sahaja boleh terjadi.

Tuan di sana saya di sini. Tuan memberi saya menerima. Semuanya ini adalah dengan izinNYA jua.

Benar, lewat kenyataan tuan betapa kita harus 'bercinta' dan 'bekerja' dan ‘berindividual’ dan 'bersosial' dalam satu nafas. Akibatnya, semuanya pernah ada - sejahtera.

Namun penyatuan dimensi ini amat payah untuk dicapai kerana nafsu sering melalaikan kita.

Akibatnya kita jadi individualistik kerana melihat hanya kita yang benar dan orang lain salah.
Amat payah sebenarnya kita mahu cermin diri.

Jujurnya saya mengharap agar dimensi 'bercinta' dan 'bekerja' dan ‘berindividual’ dan 'bersosial' dalam satu nafas yang tuan nyatakan dapat diperincikan. Tentunya bagi saya ia akan jadi entri yang bermanfaat di blog tuan ini.

Dengan izinNYA jua saya berharap dapat bertemu tuan satu hari nanti. Jujurnya saya hanya mengenali tuan dari jauh lewat kunjungan saya ke daerah BB satu masa dulu.

-RHareez

syed putra ahmad said...

daerah bb? hah! itu daerah orang pencari. seperti silam jaraknya, tetapi masih segar harumnya.

ah nafsu! ya, itu kuda mustang. tak terjinakkan dengan keras, kenapa tidak dodoi ia dengan suara lunak?

barangkali itulah hakikat kita, jatuh-bangun, berjalan-berlari, hitam-putih, kasih-benci dll dll. maka kerana itu, kita akan sentiasa mendambakan dia. hanya dia untuk dapat menjinakkan sang mustang yang tak terjinakkan itu.

wallahu a'lam.

syed putra ahmad said...

tetapi kenapa pula si mustang mesti dijinakkan? bukankah itu sifatnya? si mustang perkasa, berlari-berlari semaunya, bebas-lepas seperti semestinya.

mungkin ia hanya perlu didampingi. menjadi kawannya, supaya dia boleh berlari ke sini atau ke sana, bukan lagi ke sini-ke sana semaunya.

mungkin-mungkin itu jalannya.

PS. tentang cadangan tuan, entah tuan, saya pun belum pasti. setakat ini, ia masih ruang legar, dan seperti mana-mana ruang legar, ia tempat semua orang tercari-cari, mencar-cari, bersapa-sapaan, berehat sebentar, atau hanya sekadar lalu. ia masih bukan galeri. tapi saya akan menimbangkan cadangan itu dengan sungguh-sungguh.

wallahu a'lam.

Anonymous said...

Saya sekadar mencadang. Tentunya tuan punyai hambatan-hambatan lain yang perlu ditangani.
Mencadang senang. Melaksanakan cadangan itu yang payah.
Jujurnya saya merasakan tuan ada kemampuan dan bisa membina galeri itu. Pastinya saya akan singgah dan menikmati lukisan rasa hati tuan.

Anonymous said...

Saya sekadar mencadang. Tentunya tuan punyai hambatan-hambatan lain yang perlu ditangani.
Mencadang senang. Melaksanakan cadangan itu yang payah.
Jujurnya saya merasakan tuan ada kemampuan dan bisa membina galeri itu. Pastinya saya akan singgah dan menikmati lukisan rasa hati tuan.

-RHareez

akbajalil said...

Mohon izin masukkan blog tuan ke pautan di blog saya

akbajalil said...

Mohon izin pautan ke blog tuan dari blog saya

syed putra ahmad said...

tentu sekali tuan, dan mohon juga alamat blog tuan

akbajalil said...

http://kaharabduljalil.blogspot.com/